Manajemen Produksi dan Informasi Akuntansi
Kegiatan Manajemen Produksi yang
Memikirkan Kelestarian Lingkungan dengan Mengurangi Efek Polusi
Kegiatan tersebut
adalah Produksi Bersih. Produksi bersih merupakan sebuah strategi pengelolaan lingkungan yang
bersifat preventif atau pencegahan dan terpadu yang perlu diterapkan secara
terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan
mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan. Hal tersebut,
memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas dengan memberikan tingkat efisiensi
yang lebih baik pada penggunaan bahan mentah, energi dan air, mendorong
performansi lingkungan yang lebih baik, melalui pengurangan sumber-sumber
pembangkit limbah dan emisi serta
mereduksi dampak produk terhadap lingkungan. Produksi bersih berfokus pada
usaha pencegahan terbentuknya limbah, yang merupakan salah satu indicator
inefisiensi.
Prinsip-prinsip pokok dalam produksi
bersih adalah :
1.
Mengurangi
atau meminimumkan penggunaan bahan baku, air, dan energi serta menghindari
pemakaian bahan baku beracun dan berbahaya serta mereduksi terbentuknya limbah
pada sumbernya, sehingga mencegah dari atau mengurangi timbulnya masalah
pencemaran dan kerusakan lingkungan serta risikonya terhadap manusia.
2.
Perubahan
dalam pola produksi dan konsumsi berlaku baik terhadap proses maupun produk
yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betul analisis daur hidup produk.
3.
Upaya
produksi bersih tidak dapat berhasil dilaksanakan tanpa adanya perubahan dalam
pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak terkait baik dari pihak pemerintah,
masyarakat maupun kalangan dunia (industriawan). Selain itu juga, perlu
diterapkan pola manajemen di kalangan industri maupun pemerintah yang telah
mempertimbangkan aspek lingkungan.
4.
Mengaplikasikan
teknologi akrab lingkungan, manajemen dan prosedur standar operasi sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan. Kegiatan-kegiatan tersebut tidak selalu
membutuhkan biaya investasi yang tinggi, kalaupun terjadi seringkaliwaktu yang
diperlukan untuk pengembalian modal investasi relatif singkat.
5.
Pelaksanaan
program produksi bersih ini lebih mengarah pada pengaturan sendiri dan
peraturan yang sifatnya musyawarah mufakat daripada pengaturan secara command
control. Jadi, pelaksanaan program produksi bersih ini tidak hanya mengandalkan
peraturan pemerintah saja, tetapi lebih didasarkan pada kesadaran untuk
mengubah sikap dan tingkah laku.
Produksi
bersih dapat dijadikan sebuah model pengeloaan lingkungan dengan mengedepankan
efisiensi yang tinggi pada sebuah industri, sehingga timbulan/hasil limbah dari
sumbernya dapat dicegah dan dikurangi. Penerapan produksi bersih akan
menguntungkan industri karena dapat menekan biaya produksi, adanya penghematan,
dan kinerja lingkungan menjadi lebih baik. Penerapan produksi bersih di suatu
kawasan industri dapat digunakan sebagai pendekatan untuk mewujudkan Kawasan
Industri Berwawasan Lingkungan
Variabel yang Dipertimbangkan dalam
Memilih Lokasi Pabrik
1.
Kedekatan
dengan Pelanggan
Biaya distribusi dan biaya-biaya
lainnya yang terkait dengan distribusi akan meningkat seiring dengan jarak
antara fasilitas produksi dengan pelanggan. Semakin jauh jarak antara pabrik
dengan pelanggan, semakin tinggi pula biaya distribusinya.
2.
Kedekatan
dengan Pemasok (Bahan mentah/Bahan pendukung)
Berdekatan dengan pemasok bahan mentah
dan bahan-bahan pendukungnya akan menjamin stabilitas pasokan serta mengurangi
biaya bahan mentah dan bahan pendukung akibat tingginya biaya pengiriman
barang-barang tersebut.
3.
Fasilitas
Transportasi
Fasilitas Transportasi merupakan salah
satu pertimbangan penting dalam menentukan lokasi produksi. Kecepatan
transportasi menjamin pasokan bahan mentah dan bahan pendukung produksi untuk
perusahaan serta pengiriman barang jadi ke Pelanggan. Pemilihan Metode
Transportasi seperti lewat jalur darat, laut dan udara sangat menentukan biaya
produk (barang dan jasa) yang akan dihasilkan.
4.
Ketersediaan
Infrastruktur
Infrastruktur yang lengkap seperti
persediaan air, listrik dan pengolahan limbah akan sangat mendukung kegiatan
produksi. Semakin lengkapnya fasilitas infrastruktur, semakin baik untuk
dijadikan lokasi fasilitas produksi.
5.
Ketersediaan
Tenaga Kerja dan sistem pengupahan
Lokasi-lokasi yang memiliki tenaga
terampil dalam industri yang akan dijalankan sangat berpengaruh terhadap
kelancaran produksi. Mendatangkan Tenaga Kerja dari daerah yang jauh akan
meningkatkan biayanya dan juga masalah-masalah yang berkaitan dengan
administrasi ketenagakerjaan. Hal-hal yang berkaitan dengan Pola pengupahan
seperti biaya hidup dan hubungan industri dengan tenaga kerja setempat terutama
dengan Serikat Pekerja juga merupakan faktor penting dalam menentukan ketepatan
tempat tersebut untuk dijadikan lokasi fasilitas produksi.
6.
Kebijakan
Pemerintah
Kebijakan Pemerintah yang Menguntungkan
akan menciptakan suasana yang kondusif bagi Industri yang bersangkutan.
Kebijakan pemerintah tersebut diantaranya seperti Perpajakan, Standarisasi,
Ketenagakerjaan dan peraturan-peraturan lainnya yang berkaitan dengan keuangan,
perindustrian, perdagangan dan lingkungan.
7.
Geologi
dan Iklim
Geologi serta Iklim seperti Suhu dan
kelembaban merupakan pertimbangan penting dalam menentukan lokasi fasilitas
produksi karena dapat mempengaruhi efisiensi dan perilaku manusia setempat.
8.
Industri
dan Layanan Pendukung
Industri atau layanan-layanan pendukung
seperti pendidikan, telekomunikasi, jasa perbankan, layanan konsultasi dan
layanan sipil lainnya merupakan faktor penting dalam mempengaruhi pemilihan dan
penentuan lokasi p
Kegunaan Informasi Akuntansi
- Manajer / Pimpinan Perusahaan
Informasi akuntansi digunakan untuk menyusun
perencanaan dan pengawasan terhadap operasional perusahaan atau jalannya
perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan, dan
melakukan tindakan koreksi yang diperlukan.
- Investor atau Calon Investor
Para
investor melakukan penanaman modal dalam suatu perusahaan dengan tujuan untuk
mendapatkan bagian laba. Investor atau calon investor memerlukan informasi
akuntansi untuk membantu menentukan apakah harus membeli atau menjual investasi
tersebut.
- Pemasok atau Kreditur Lainnya
Pemasok
atau kreditur lain tertarik dengan informasi akuntansi yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh
tempo. Kreditur usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang
lebih pendek daripada pemberi pinjaman, kecuali jika sebagai pelanggan utama
mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
- Pemerintah
Pemerintah
dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan
alokasi sumber daya dan informasi akuntansi untuk menetapkan kebijakan pajak,
dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik
lainnya.
Pentingnya Laporan Keuangan dalam Fungsi Manajemen
Perusahaan
Laporan keuangan adalah laporan
akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak – pihak yang
berkepentingan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga terdiri dari laporan laba – rugi, laporan perubahan
modal, neraca saldo, dan laporan arus kas. Laporan – laporan tersebut
menggambarkan bagaimana keadaan keuangan perusahaan. Sehingga setiap pihak didalam
maupun diluar perusahaan dapat menilai atau mempertimbangkan kemajuan suatu
perusahaan.
Jika didalam suatu perusahaan terjadi pencatatan
laporan akuntansi yang salah maka bisa memunculkan hambatan perusahaan. Baik hambatan
itu terjadi di pihak internal maupun berhubungan dengan eksternal. Oleh karena
itu, sama halnya dengan jantung, laporan akuntansi merupakan hal yang penting
dalam kelangsungan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar