Inflasi, Investasi, dan Kemiskinan


A.    Pengertian Inflasi, Revaluasi, Devisa, Valuta Asing

1.      Inflasi : kenaikan harga secara terus menurus dalam jangka waktu tertentu.
2.      Revaluasi : kebijakan yang diambil untuk menaikan nilai mata uang terhadap nilai mata uang asing.
3.      Devisa umum : kekayaan yang dimiliki setiap negara diluar negeri baik brupa barang, jasa atau mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi perdagangan internasional.
4.      Valuta asing : mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional.
Inflasi terdengar menjadi kejadian yang selalu merugikan untuk kehidupan bernegara. Kerugian ini dapat di rasakan oleh beberapa pihak seperti, konsumen yang berpendapatan tetap, kreditur, dan negara. Seperti yang kita tahu tentang pengertian inflasi, untuk konsumen yang berpendapatan tetap bisa dibayangkan jika harga kebutuhan selalu naik maka ada pengorbanan untuk mengurangi atau menambah jumlah kebutuhan tetapi akan cenderung untuk mengurangi jumlah suatu kebutuhan. Sedangkan dampak yang dirasakan pihak kreditor, nilai uang yang diterima saat inflasi akan lebih rendah daripada saat keadaan normal. 
Untuk ruang lingkup dampak yang lebih luas lagi adalah untuk negara. Jika terjadi inflasi maka akan berdampak pada perekonomian negara seperti, ketidakstabilan keadaan ekonomi, dan buruknya pendistribusian pendapatan negara. Saat terjadi inflasi terdapat pihak yang dirugikan dan diuntungkan. Oleh karena itu, apabila ada pernyatan inflasi selalu merugikan atau tidak itu seharusnya di lihat dari pihak mana dulu. 
Bila tadi membahas pihak yang dirugikan maka akan dibahas juga pihak yang di untungkan saat terjadi inflasi. Yang pertama adalah para pedagang, karena terjadi kenaikan harga maka keuntungan yang didapat akan lebih banyak dan bahkan para pedagang bisa menaikan harga. Pihak kedua adalah orang – orang yang menimbun kekayaan sebanyak – banyak nya sebelum inflasi dan saat terjadi kenaikan harga akan dijual sehingga mendapatkan pendapatan yang besar. Orang – orang yang melakukah hal tersebut disebut spekulan. Pihak berikutnya adalah para peminjam, walaupun terjadi inflasi para peminjam akan tetap membayar sesuai dengan kesepakatan awal.

B.     Investasi

Investasi adalah pembelian modal yang digunakan untuk kegiatan produksi baik itu barang maupun jasa. Investasi juga berarti membeli suatu aset yang diharapkan dapat dijual di masa depan dengan nilai yang lebih tinggi dari harga jual. Bahkan investasi memiliki arti sebagai penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi di masa depan. 
Investasi memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Faktor yang mempengaruhi investasi dalam perekonomian suatu negara adalah
1.      Suku Bunga
Suku bunga merupakan faktor yang sangat penting dalam menarik investasi karena sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan mendorong investor untuk meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan investasi.
2.      Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat propinsi dan Kabupaten atau Kota
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan cermin dari daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu negara atau daerah (yang dicerminkan oleh pendapatan nasional per kapita atau PDRB per kapita) maka akan makin menarik negara atau daerah tersebut untuk berinvestasi.
3.      Kondisi sarana dan prasarana
Prasarana dan sarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, utilitas, pembuangan limbah dan lain-lain. Sarana dan prasarana transportasi contohnya antara lain : jalan, terminal, pelabuhan, bandar udara dan lainlain. Sarana dan prasrana telekomunikasi contohnya: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet, prasarana dan sarana pos. Sedangkan contoh dari utilitas adalah tersedianya air bersih, listrik dan lain-lain.
4.      Birokrasi perijinan
Birokrasi perijinan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi investor. Birokrasi yang panjang akan memperbesar biaya bagi pengusaha karena akan memperpanjang waktu berurusan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, waktu adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka memperpendek birokrasi tersebut.
5.      Kualitas sumberdaya manusia
Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah tekhnologi yang dipakai oleh para pengusaha makin lama makin modern. Tekhnologi modern tersebut menuntut ketrampilan lebih dari tenaga kerja.
6.      Peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan
Peraturan undang-undang ketenagakerjaan ini antara lain menyangkut peraturan tentang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), upah minimum, kontrak kerja dan lain-lain.
7.      Stabilitas politik dan keamanan
Stabilitas politik dan keamanan penting bagi investor karena akan menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.
8.      Pengaruh nilai tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat atau nilai tukar dengan investasi bersifat tidak pasti. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestic.
9.      Tingkat inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjaman modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relative.
10.  Faktor-faktor sosial budaya
Contoh faktor sosial budaya ini misalnya selera masyarakat terhadap makanan. Orang Jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan yang manis rasanya, sementara masyarakat Jawa pesisiran lebih senang masakan yang asin rasanya.

C.    Pengertian Kemiskinan dan Garis Kemiskinan

1.      Kemiskinan : ketidakmampuan seseorang atau rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
2.      Garis kemiskinan : tingkat minimun pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Kemiskinan di suatu negara terjadi karena beberapa faktor sebagai berikut,
1.      Laju pertumbuhan penduduk
Bila laju pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi maka hal ini mengakibatkan angka kemiskinan semakin meningkat karena sulitnya persaingan untuk mendapatkan kesempatan meningkatkan pendapatannya.
2.      Pengangguran
Lapangan pekerjaan yang terbatas menyebabkan angka pengangguran di suatu negara. Pengangguran menyebabkan seseorang tidak mendapatkan pendapatan sedangkan kebutuhan terus bertambah. Keadaan tersebut menjadikan seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik.
3.      Tingkat pendidikan yang rendah
Pendidikan sangat penting untuk mengembangkan kualitas atau skill seseorang. Dengan belajar setiap orang akan mengerti bagaimana seharusnya yang ia lakukan untuk mendapatkan pendapatan yang layak. Jika seseorang tidak memiliki pengetahuan tersebut, maka terjadi ketidakmampuan untuk bersaing di dunia kerja ataupun di dunia usaha sehingga menyebabkan kemiskinan.
4.      Distribusi yang tidak merata
Kepemilikan faktor produksi yang berbeda di setiap wilayah bisa menyebabkan kemiskinan karena wilayah yang memiliki sumber daya yang terbatas dan berkulitas rendah memiliki daya jual yang rendah daripada yang lain.
5.      Bencana Alam
Bencana alam adalah faktor penyebab kemiskinan yang tidak dapat diprediksi dengan tepat. Bencana alam bisa mengurangi jumlah produk yang diproduksi atau menghambat pendistribusian produk sehingga pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Setiap kejadian memiliki dampak tersendiri. Sama halnya dengan kemiskinan. Sebelumnya dibahas mengenai faktor penyebab kemiskinan, sekarang akan membahas mengenai dampak dari kemiskinan. Berikut ini adalah dampak dari kemiskinan,
1.      Perilaku kriminalitas
Karena pendapatan yang diterima masih kurang untuk memenuhi kebutuhan, maka kemungkinan besar seseorang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan pendapatan atau memenuhi kebutuhan hidupnya walaupun dengan cara yang salah. Perilaku kriminalitas adalah bertindak kejahatan seperti maling, perampok, dan sebagainya.
2.      Angka kematian yang tinggi
Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok yang salah satunya adalah asupan makan. Dalam keadaan seperti ini, masyarakat cenderung akan memakan apasaja yang terpenting mereka kenyang tanpa memikirkan pemenuhan gizi untuk tubuhnya. Memakan makanan sembarang seperti ini bisa menyebabkan kekurangan gizi dan bahkan terserang penyakit sehingga mau tak mau mengeluarkan kebutuhan lagi untuk kesehatan. Biaya kesehatan tidaklah murah, sehingga tidakmampuan untuk mendapatkan akses kesehatan yang memadai memaksakan untuk bertahan dengan keadaan sakit. Jika sakit yang terus berkelanjutan akan menyebabkan kematian.
3.      Akses pendidikan tertutup
Dampak kemiskinan bisa putusnya pendidikan dan bahkan kehilangan kesempatan untuk sekolah. Biaya pendidikan yang mahal menyebabkan masyarakat di garis kemiskinan tidak mampu membiayai sekolah. Jika kebutuhan pokok seperti makan tidak dapat dipenuhi bagaimana dengan kebutuhan untuk pendidikan. Putus sekolah dan hilangnya kesempatan untuk sekolah akan menghambat masyarakat tersebut untuk berkembang. Dan situasi yang tidak diharapkan adalah ketidakpunyaan kesempatan untuk merubah keadaan.
4.      Munculnya konflik di masyarakat
Rasa ketidakpuasaan dan rasa kecewa dapat dilampiaskan dengan berbagai tindakan.







Daftar Pustaka 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hadirnya Koperasi didalam Kehidupan Karyawan PT Bank Central Asia, Tbk

Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Perdagangan dan Pemasaran Internasional