Resume Buku Jalan Cinta Para Pejuang

Cinta dengan semangat juang adalah sebentuk cinta yang kokoh lagi mengokohkan. Bukan cinta yang lemah, cengeng, dan bonsai. Ini adalah cinta yang gempita, yang menggema, yang membebaskan. Ini adalah cinta yang suci, yang segar, yang menggugah, dan yang mengubah. Inilah Jalan Cinta Para Pejuang. Jalan cinta para pejuang adalah jalan kesetiaan dan pengorbanan. Komitmen adalah ikrar
kerelaan berkorban; memberi bukan meminta, berinisiatif tanpa menunggu, memahami dan bukan menuntut. Komitmen adalah ikatan kesetiaan. Di jalan cinta para pejuang, komitmenlah yang akan menjadi langkah pertama cinta para pejuang.

Peradaban zaman terus berubah. Zaman adalah sebuah konteks raksasa yang membingkai jalan cinta para pejuang. Oleh karena itu, jalan cinta para pejuang tidak hanya singgah namun ia harus melangkah lebih jauh, dan menaklukannya. Dunia berubah. Manusia berubah. Dan para pejuang harus berbenah. Kelak yang kita hadapi dalam perjuangan agama ini adalah mereka yang kukuh karakternya meski tidak dalam nilai – nilai Islam.

Jalan cinta para pejuang adalah ini pembicaraan yang mengetengahkan empat matra cinta. Dimensi intelektual dipaparkan dalam visi. Dengan visi kita membangun gambaran yang ideal dalam perspektif jangka panjang. Mimpi adalah bagian terindah dan terendah dari visi. Jika kita hendak menaikkan satu tingkat, maka jadikanlah cita – cita. Karena cita – cita adalah mimpi yang tertanggal. Yang kedua adalah gairah. Jika visi sudah terbentuk dengan sadar dan mempunyai arah yang jelas maka gairah lah yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu. Lalu yang ketiga adalah dimensi spritual yang dibicarakan dalam nurani. Tiap kali berhadapan dengan suatu keadaan, ada seberkas bisikan dalam nurani agar kita melakukan hal yang benar dan lurus. Tidak ada yang lebih jernih dari suara hati, ketika ia menegur kita tanpa suara. Teguran yang begitu halus, begitu bening, begitu dalam. Tidak ada yang lebih jujur dari nurani. Nasehatnya begitu bening dan tidak kuasa menyangkal. Tidak ada yang lebih tajam dari mata hati ketika ia menghentak dari beragam kesalahan. Berbahagialah orang – orang yang seluruh waktunyadipenuhi kemampuan untuk jujur pada nurani dan tulus mendengarkan hati.

Dan yang terakhir adalah dimensi fisik yang dijelaskan dalam displin. Pengertiaan disiplin disini adalah taat kepada Allah. Di jalan cinta para pejuang, kita berlatih untuk taat meski kondisi –kondisinya tidak mudah. Tentunya dengan tekad pribadi. Tetapi yakinlah, di jalan cinta para pejuang, Allah lebih tahu tentang kita. Dan dialah yang akan menyutradarai pentas kepahlawanaan para aktor ketaatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Hadirnya Koperasi didalam Kehidupan Karyawan PT Bank Central Asia, Tbk

Perdagangan dan Pemasaran Internasional